Cerita Jatuh Bangun Mahasiswa Rintis Startup di Masa Pandemi
Admin | Pendidikan
Sebagai seorang mahasiswa mencari sebuah pendapatan tambahan merupakan hal yang biasa dilakukan, karena ingin bersikap lebih mandiri dan hidup secara teratur dalam mengelola keuangan. Beberapa mahasiswa biasanya bekerja sampingan atau membuka sebuah bisnis kecil untuk mendapatkan uang tambahan.
Hal tersebut dilakukan oleh Luqman Hadi bersama beberapa teman masa sekolahnya, M. Birrulwalidain dan Zhorif. Mereka bertiga mencoba untuk merintis usaha di bidang fashion atau lebih tepatnya berjualan kaos.
Pada akhir tahun 2019, Hadi bersama temannya menamai brand pakaian mereka yaitu "OLUTE". Alasan mereka memilih bidang fashion sebagai bidang usaha yang dijalankan karena pada saat itu market fashion sedang cukup naik, sehingga menjadi sebuah alasan bagi mereka untuk merintis usaha di bidang tersebut.
Karena memiliki latar belakang multimedia, Hadi mencoba mengimplementasikan kemampuan mendesainnya untuk dituangkan ke produknya, tidak hanya membuat sebuah desain lalu dijual ke platform penjualan, tetapi menjadikannya sebagai sebuah karya.
"Kita awalnya bikin satu artikel namanya Nirmana. Pada saat itu penjualan masih ada dan bisa lanjut ke artikel kedua tanpa harus mengeluarkan modal lagi. Namun, pada saat itu terkendala pandemi Covid pada awal tahun 2020. Jadi tahun 2020 kita vakum sama sekali ngga berjualan," ungkap Hadi ke detikJabar Rabu (17/5/2023).
Pada tahun 2020 menjadi hal sulit bagi mereka untuk mengembangkan usaha pakaian, karena pada saat pandemi orang-orang lebih memilih untuk membeli atau menyetok makanan ketimbang membeli sebuah pakaian. Namun, pada pertengahan tahun 2021, kondisi ekonomi sudah mulai membaik dan pandemi covid sudah melonggar, mereka memulai produksi kembali dan berkolaborasi dengan Bigoess.
"Kita membuat satu artikel, namanya Anxiety Disorder. Itu lumayan cukup laku,mungkin karena orang-orang udah lama ga belanja dan kita waktu itu ngambil narasi dari Covid itu sendiri yang menyebabkan orang yang terkena anxiety karena terlalu lama di rumah dan kurangnya bersosialisasi," ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut cukup ramai dan booming. Setelahnya ia membuat sebuah artikel lagi berjudul Pandemic. Artikel ini menjadi artikel terakhir mereka karena pada saat itu sudah tidak lagi untuk melakukan penjualan baju karena background pendidikan di jurusan yang berbeda, sehingga masing-masing dari mereka memiliki kesibukannya tersendiri.
Hingga pada saat itu, terlintas di benak mereka untuk menjual skill seperti mendesain, fotografi dan videografi. Karena memiliki kemampuan di bidangnya, hal tersebut membuat mereka untuk mencoba sesuatu yang baru.
"Sempat kepikiran juga kalau kita coba ngejual skill. Karena kita punya kamera juga, punya kemampuan untuk mengoperasikannya, kenapa kita enggak coba buka jasa aja," tutur Hadi.
Pada awalnya mereka mencoba untuk iseng , tapi akhirnya saat tahun 2022 sudah mulai merencanakan agar menjalaninya lebih serius, lalu jadilah startup baru di bawah naungan OLUTE yang bernama Luarrumah untuk membantu perusahaan ini bisa lebih berkembang.
"Di Luarrumah sendiri apasih yang kita kerjain. Kita tuh suatu digital agency yang mana untuk sekarang fokusnya masih di pembuatan konten sosial media dari startup-startup atau produk-produk yang membutuhkan kaya foto produk ataupun video company profile dan juga video produknya," katanya.
Hadi mengungkapkan bahwa, tidak menutup kemungkinan juga untuk membuat video dan foto pada acara pernikahan atau acara wisuda.
